homepage

Jumat, 11 Februari 2011

artikel


”Muhammad bukanlah bapak dari seorang anak laki-laki dari kalian tetapi dia adalah Utusan Allah dan penutup para Nabi, dan Allah Maha Mengetahui atas segala sesuatu”
Oleh : DR. Zaghlul an-Najjar
Ayat Alquran yang mulia ini terdapat di paruh pertama dari surat al-Ahzāb sebuah surat madaniyyah yang mempunyai tujuh puluh tiga ayat setelah basmalah.
Dinamakan al-Ahzāb karena di dalamnya terdapat isyarat atas perang Ahzab dari ayat ke sembilan sampai dengan dua puluh tujuh, sedangkan maksud dari Ahzab sendiri adalah orang-orang kafir Quraish yang datang dari selatan, yang kemudian bergabung dengan kabilah-kabilah yang datang dari utara, seperti kabilah Gatafan dan Ashju’ dan mempunyai rencana untuk memerangi kaum muslimin, serta mengepung Madinah, kejadian ini terjadi pada tahun keempat setelah hijrah, Rasulullah saw. mengadakan (pertahanan dengan) menggali parit (khandaq) di sekeliling Madinah untuk mempertahankan diri dari  kepungan (musuh) selama sekitar satu bulan lamanya. Kemudian Allah mengirim angin ribut dan personel perang dari malaikat kepada pasukan kafir, mereka terpaksa membubarkan kepungannya dan mengevakuasi diri untuk mencari keselamatan. Pada akhirnya mereka pulang dengan duka cita yang amat dalam.
Pembahasan yang terdapat pada surat al-Ahzāb berkisar penjelasan detail tentang perang yang dinamakan dengan nama mereka (al-Ahzāb), diikuti dengan detail beberapa syariat, nasihat, dan adab islami, serta bercerita tentang kekacauan hari akhir, nasihat para hamba Allah tentang urgensi memegang teguh ketakwaan, kemudian diakhiri dengan amanah siap dibawa oleh manusia, yang langit, bumi serta gunung pun enggan membawanya.
Pembahasan tentang surat  al-Ahzāb baik dari syariat, ibadah,  akhlak, serta pilar-pilar akidahnya telah berlalu. Pada makalah ini kita akan mengkhususkan pembahasan dari segi kemukjizatan berita sejarah serta mukjizat pengajaran yang ada pada tanda-tanda yang diberikan kepada penutup para Nabi dan Rasul (baca : Muhammad saw.) dalam ayat ini serta ayat-ayat lain yang terdapat dalam Alquran.
Tanda-tanda kenabian yang ada pada Nabi saw. terdapat dalam Alquran yang tersebar pada dua ratus delapan belas tema, di antaranya empat kali dengan nama “Muhammad”, satu kali dengan “Ahmad”, tiga puluh delapan kali dengan sifat kenabian, seratus tujuh puluh lima kali dengan sifat kerasulan. (bahkan) Salah satu surat dalam Alquran dinamakan “Muhammad”, hal ini berdasarkan pada bentuk panggilannya yang bermacam-macam, serta mayoritas objek yang banyak diajak bicara  dalam al-Quran adalah Nabi saw.
Kelahirannya Muhammad saw. : dilahirkan pada tempat yang sangat terkenal, Mekkah, saat menjelang subuh malam dua belas Rabi’ul awal lima puluh tiga tahun sebelum Hijrah pada tahun gajah, tepatnya pada tanggal 20-4-570 M. Berangkat dari itu semua beliau adalah satu-satunya Nabi sejarahnya diketahui, baik tempat, waktu lahirnya, tempat meninggalnya, tempat di mana beliau dimakamkan, serta detail  biografinya.
 Beliau saw. telah lahir dalam keadaan yatim karena ditinggal oleh bapaknya saat beliau masih berumur dua bulan dalam kandungan, tepat pada tahun kelahirannya terdapat kisah kekalahan tentara Abrahah al-Ashram Raja Habshy dari Yaman, berangkat dengan gajah-gajah mereka menuju Mekkah untuk menghancurkan Ka’bah, kemudian Allah mereka hina dan menghancurkan bala tentara itu dengan mukjizat di luar kemampuan akal manusia. Malam itu juga terdapat peristiwa padamnya api yang menjadi sesembahan di Persi, danau Sāwih—yang dianggap suci oleh penyembah berhala Persi—mengering setelah banjir, Singgasana Kisrā berguncang dan 14 tokohnya meninggal dunia.
Masa perkembangan Muhammad saw. masa asi beliau berlangsug di rumah Bani Sa’ad, pada (seorang ibu bernama) Sayyidah Halimah, Sayyidah Halimah lah yang telah menjadi saksi atas bermacam-macam kejadian karena berkah dari bayi yang disusukannya selama dua tahun. Sesudah itu, ketika ibu kandung beliau memintanya kembali, sayyidah Halimah merasa keberatan serta menginginkannya untuk ketap tinggal di Bani Sa’ad. Maka Muhammad saw menetap di sana sampai berumur lima tahun, kembalilah beliau kepada ibundanya, di Mekkah, yang kemudian berencana pergi ke Madinah untuk menziarahi dn mengenang bapaknya (Abdullāh Bin Abd al-Mutālib) yang belum melihatnya.
Sesampainya di Madinah keduanya hidup di keluarga bapak mereka (Bani al-Najjār) selama hampir satu bulan, setelah itu ibu kandung Muhammad saw. meninggal dunia pada saat perjalanan pulang menuju Mekkah dan di kubur di desa Abwā’, (ibunya) meninggalkan anak kecil yang masih memerlukan banyak kasih sayang dari seoarang ibu, lengkaplah predikat yatim Muhammad setelah kematian ayahnya ketika dia masih dalam kandungan kemudian disusuldengan kematian ibunya saat dia masih berumur enam tahun.
Kemudian di Mekkah dia dirawat oleh kakeknya Abdul Muthalib yang sangat menyayanginya selama dua tahun, sampai dia (kakeknya) meninggal dunia pada saat dia berumur delapan tahun dan pengasuhannya digantikan oleh Abu Tālib.
Hiduplah Muhammad kecil di Mekkah yang banyak diam, merenung dan berpikir, pun tidak mengetahui senda-gurau masa anak-anak, menggembala domba-domba penduduk Mekkah hanya untuk mencari sedikit makanan, sampai berumur dua belas tahun, terkenallah dia karena sifatnya yang jujur serta dapat dipercaya. Pada saat umurnya mencapai awal dua puluhan dia pergi untuk berdagang dengan Sayyidah Khadijah binti Khuwailid ke kota Shām kemudian pulang dengan membawa banyak keuntungan. Khadijah menjadi heran dengan kejujuran orang ini(Muhammad) sehingga berkeinginan untuk menikahinya, dan Muhammad menerimanya, karena suaminya telah meninggal dunia. Sayyidah Khadijah adalah perempuan yang terhormat sekaligus kaya raya, maka banyak orang-orang yang Tamak menginginkannya baik karena kehormatannya maupun kekayaannya. saat itulah Sayyidah Khadijah menginginkan seorang suami untuk melindunginya serta menjaga manifestasinya dari orang-orang yang akan berbuat tidak baik terhadapnya. Pada saat itu Khadijah berumur sekita empat puluh tahun dan Muhammad dua puluh lima tahun. Setelah keduanya menikah mereka hidup bersama selama seperempat abad.  Allah menganugerahi mereka dengan dua anak laki-laki serta dua anak perempuan, mereka adalah Qāsim, Zainab, Ruqayyah, Fātimah,  Ummi Kulthūm, ‘Abdullah, akan tetapi kedua putra mereka meninggal, menyisakan empat putri.
Kerasulan Muhammad saw. terjadi pada umurnya yang ke empat puluh, wahyu datang kepadanya saat dia tahannuth (bertafakur) di gua Hira, tepatnya pada Ramadhan tiga belas tahun sebelum Hijrah atau enam ratus sepuluh Masehi, beliau langsung pulang ke rumahnya dalam keadaan takut. Khadijah, istrinya langsung menyambutnya dan membaringkannya di atas kasur dan menyelimutinya dengan rapat. Kemudian Khadijah bertanya apa yang telah terjadi, setelah Nabi menceritakan apa yang terjadi, Khadijah berkata, “Berbahagialah....demi Allah, Dia tidak akan menyia-siakanmu  selamanya, kamu adalah orang yang selalu menyambung tali silaturahmi, berkata jujur, amanah, mencarikan pekerjaan pada orang yang tidak punya, memuliakan tamu, serta membantu orang-orang yang lemah. Setelah kejadian itu pergilah mereka berdua ke sepupu Khadijah, Waraqah bin Naufal, seorang rahib, setelah mereka menceritakan kejadian waktu itu Waraqah pun berkata,”Ini adalah nāmūs (wahyu) yang juga turun kepada Nabi Musa as., sabarlah wahai anakku, seandainya aku masih hidup saat kaummu mengusirmu.” Berkatalah Nabi Muhammad saw. “Apakah mereka akan mengusirku??” Waraqah menjawab,”Ya, hanya sedikit orang yang akan percaya terhadapmu, kalau aku masih hidup pada masamu niscaya aku akan membelamu dengan sekuat tenagaku”
Alquran merekam berita kenabian Muhammad pada firman Allah yang diturunkan kepada Nabi Isa as yaitu :
Dan (Ingatlah) ketika Isa ibnu Maryam berkata: "Hai Bani Israil, Sesungguhnya Aku adalah utusan Allah kepadamu, membenarkan Kitab sebelumku, yaitu Taurat, dan memberi khabar gembira dengan (datangnya) seorang Rasul yang akan datang sesudahku, yang namanya Ahmad (Muhammad)." Maka tatkala Rasul itu datang kepada mereka dengan membawa bukti-bukti yang nyata, mereka berkata: "Ini adalah sihir yang nyata." (QS. Al-Saf : 6)
Alquran juga merekam peristiwa saat Muhammad saw. dilahirkan dalam keadaan yatim pada tahun gajah, dan mempertegas pemeliharaan-Nya dalam firman-Nya:
 Bukankah dia mendapatimu sebagai seorang yatim, lalu dia melindungimu? Dan dia mendapatimu sebagai seorang yang bingung, lalu dia memberikan petunjuk. Dan dia mendapatimu sebagai seorang yang kekurangan, lalu dia memberikan kecukupan.(QS Al-Duhā : 6-7)
Apakah kamu tidak memperhatikan bagaimana Tuhanmu Telah bertindak terhadap tentara bergajah[1601]?  Bukankah dia Telah menjadikan tipu daya mereka (untuk menghancurkan Ka'bah) itu sia-sia? Dan dia mengirimkan kapada mereka burung yang berbondong-bondong, Yang melempari mereka dengan batu (berasal) dari tanah yang terbakar, Lalu dia menjadikan mereka seperti daun-daun yang dimakan (ulat).(QS Al-Fīl : 1-5)
Muhammad itu sekali-kali bukanlah bapak dari seorang laki-laki di antara kamu., tetapi dia adalah Rasulullah dan penutup nabi-nabi. dan adalah Allah Maha mengetahui segala sesuatu. (QS. Al-Ahzāb : 40)
Ayat-ayat yang tersebut di atas merupakan bukti kemukjizatan Alquran dari segi kabar berita maupun data kesejarahan, seperti halnya biografi Rasulullah saw yang juga menjadi mukjizat yang mendidik yang juga terdapat dalam Alquran.

“Perkataan yang Sungguh Berani, Manajemen Pengajaran, ke Mana?”
Oleh : Labib Al-Siba’i

Guna memperjelas detail paradigma (pendidikan), dan dengan diangkatnya Menteri Pendidikan dan Pengajaran yang baru, Dr Ahmad Zaki Badr setelah tahun kedua atas tinjauannya ke beberapa instansi pendidikan.
Kami mengungkap opini serta analisis objektif dari beberapa bentuk kekacauan pendidikan  serta pendidikan yang merusak di beberapa sekolah melalui fakta dan data yang ditulis oleh penulis yang sangat kredibel, (yaitu) Profesor ‘Izzat al-Sa’adani dengan judul “Surat dari Anak Kecil Itu tidak Membawa Dusta”. Analisis ini telah dipaparkan oleh guru besar bidang pendidikan DR. Amin Faruq Fahmy, seorang dosen luar biasa di Fakultas ‘Ulūm dan mantan direktur Pusat Pengembangan Ilmu Pendidikan, yang mengatakan bahwa, “Meskipun surat itu memuat fakta-fakta dan opini publik yang membuat semua staf di bidang pendidikan terkejut, bahkan disebabkan kedatangan surat itu dari seorang anak kecil polos dan tidak mungkin berbohong, atau (hanya) ingin memperbaiki dirinya, (padahal, surat itu bukan hanya) mengusik perhatian orang yang bertanggung jawab bidang pendidikan di Mesir, tapi bisa jadi orang yang bertanggung jawab atas pendidikan di Venezuela atau Meksiko..! (akan tetapi) tidak ada seorang pun pejabat yang merespons atas temuan yang ada di lapangan ini, kalau (fakta-fakta yang ditemukan itu) benar maka orang yang bertanggung jawab harus dikenai sanksi.
Surat itu sangat menggemparkan, (betapa tidak?), surat itu datang saat pejabat-pejabat pendidikan menggembar-gemborkan kualitasnya, yang sebelumnya (juga ada) Diklat profesionalisme guru untuk meningkatkan kemampuan dan materinya, pengembangan kurikulum, serta pengadaan buku diktat untuk sekolah dasar, serta penilaian yang lebih komprehensif, dan lain-lain, yang merupakan usaha pemerintah negara yang diambil dari uang pajak hanya untuk kemajuan yang kita (pun) belum  merasakannya.
Tujuan dari peluncuran beberapa kutipan surat tersebut tidak lain adalah untuk membenahi manajemen pendidikan yang telah terguncang dengan peristiwa ini dan untuk mencari caraa cara mengatasinya di masa yang akan datang. Apa yang telah terjadi di salah satu sekolah itu adalah contoh dari (realita) kebusukan dan penghancuran pendidikan beserta sistemnya. Bahaya ini menjadi lebih nyata ditambah dengan pelakunya adalah pendidik (sekaligus pengajar itu sendiri) yang sangat berpengaruh terhadap generasi penerus yang akan datang. Maka dari itu (kasus ini) harus ditangani  secara pasti dengan menitik beratkan pada sisi-sisi yang tersembunyi pada instansi-instansi pendidikan kita dan dilaksanakan dengan secara  transparan untuk khalayak umum, agar hal itu menjadi penangkal  terhadap tenaga pendidik yang nakal. Kejadian ini tidak boleh terjadi berkepanjangan tanpa ada evaluasi dan tranparasi hukum di depan masyarakat umum sehingga kejadian ini tidak akan bergulir ke tangan-tangan yang tidak bertanggung jawab. Pengadaan mekanisme penghargaan dan sanksi dalam bentuk dua daftar yang dikeluarkan oleh Departemen Pendidikan, serta menyiarkannya pada semua instansi pendidikan, yang pertama, untuk yang terburuk nama-nama yang ditemukan bersalah setelah penyelidikan di salah satu tindakan yang artikel ini dikumpulkan, dan yang kedua, untuk penghormatan nama-nama yang terlibat dalam masalah ini dikumpulkan.
Surat (yang datang dari anak kecil ini) tidak boleh diremehkan, ini harus ditanggapi dengan serius karena (surat) itu menggambarkan peristiwa yang terjadi di sebagian, bahkan (mungkin) seluruh sekolah kita. Berdasar laporan polisi ada bis yang dengan sengaja menyerang para siswa yang telah mengakibatkan cacat permanen  bahkan kematian. Hal ini mengakibatkan para siswa yang mengalami cacat permanen untuk pindah di sekolah luar biasa ini sudah menjadi rahasia umum yang menjadi perbincangan hangat saat mendekati musih ujian.
Dr. Faruq Fahmy Menambahkan, “tidak masalah (bagi kita) untuk melihat kembali beberapa kutipan dari surat itu untuk menggugah ingatan pembaca serta menjadi kesempatan bagi mereka yang tidak pernah melihatnya, kemudian kita telaah dengan analisis pendidikan yang sistematis yang bisa mengupas surat beserta misinya,  dan kita taruh di akhirnya, catatan-catatan sebelum mengambil keputusan yang bisa mengembalikan keadaan sebelum semuanya menjadi lebih kacau lagi.”
Pada awalnya, Ahmad, seorang murid kelas enam di sekolah dasar al-Shahīd Taufīq Rāgib (pasal 6/5) mengatakan dalam kutipan suratnya lengkap dengan kesalahan gramatikal yang disebarkan oleh Prof. Dr, ‘Izzat al-Sa’dany:
·   Saya tidak tahu kenapa tiba-tiba Guru besar itu memaki-maki para murid di kelas tanpa sebab yang jelas, bahkan menghina agama para guru (yang lain).
·   Para  guru bermain bola pada saat jam pelajaran.
·   Para guru menuduh  para murid berbohong pada ujian, padahal saya (sudah) bertindak jujur pada setiap pelajaran di ujian akhir.
·   Para guru memperlakukan para murid yang tidak mengambil program khusus dengan buruk, dan (biaya) pelajaran mulai dari 15 sampai dengan 20 pounds sterling, Ibuku mesti pinjam uang dari tetangga hanya untuk sekolah.
·   Para guru sangat kejam, aku tidak paham apapun dari mereka (tetapi) mereka memukul para murid dengan keras.
·   Ustad berkata pada kita, “Hei anak beban yang menjadi beban saja!!! Diam! Kalau kamu menjawab bapakmu akan membakar wajah ibumu!!” kemudian menghina agama para murid.
·   Kamar mandi murid baunya sangat tidak enak, manusia mana yang sanggup menahannya??, akan tetapi kamar mandi guru begitu bersih.
·   Aku sangat senang karena aku akan pindah sekolah ke Belanda
Sampai di sini selesailah surat yang di tanda tangani oleh Ahmad yang menceritakan keadaan dirinya sendiri yang seperti sampah di sekolah. Kutipan (di atas) sudah ditulis setelah sedikit pengoreksian tata tulisnya, seperti, (هلندا) yang dimaksud adalah (هولندا) dan (الصبورة) yang dimaksud adalah (السبورة) dan sebagainya. Terlepas dari kesalahan penulisan dan gaya huruf yang digunakan jauh dari kaidaan Bahasa Arab yang kita pelajari, akan tetapi surat itu datang dari perasaan siswa yang masih anak-anak yang masih sedikit belajar bahasa yang telah kita pelajari dengan segala kaidah yang ada untuk kemudian diadopsi??

Tidak ada komentar:

Posting Komentar