homepage

Kamis, 27 Januari 2011

Sayyid Qutb dan Yahudi

Pada masa hidupnya Syaikh Ibnu Taimiyah, pendapat, perkataan atau fatwa beliau bertentangan dengan jumhur ulama dan fatwa beliau dianggap ganjil. Sehingga beliau beberapa kali masuk penjara karena keganjilannya.

Gerakan neo-modernis, neo-fundamentalis, pembaharuan pada umumnya berpedoman pada apa yang telah diupayakan oleh pemahaman Syaikh Ibnu Taimiyah.

Dari gerakan da'wah yang sepemahaman dengan Syaikh Ibnu Taimiyah ini terpecah menjadi dua bagian besar yang bertolak belakang yakni,

Kelompok pertama, Syaikh-syaikh yang menghasilkan pengikut Salafi yang berkeras untuk berjihad, berperang melawan orang-orang Yahudi dan orang-orang musyrik. Kelompok pertama yang sepemahaman sepert ini, contohnya Sayyid Qutb, Hasan al Banna atau bahkan Osama bin Laden

Kelompok kedua, Syaikh-syaikh yang menghasilkan pengikut Salafi yang taat kepada penguasa muslim asalkan masih sholat walaupun bersekutu dengan orang-orang Yahudi dan orang-orang musyrik. Kelompok kedua yang sepemahaman seperti ini, contohnya Imam bin Baz, al-Utsaimin dan al-Albani.

Kedua kelompok inipun dimanfaatkan oleh “mereka” yakni orang-orang Yahudi dan orang-orang Musyrik.

Kelompok pertama dimanfaatkan “mereka” untuk alasan berperang dan kepentingan “mereka” membunuh saudara-saudara muslim kita.

Sedangkan kelompok kedua digunakan untuk menumpuk kekayaaan dengan mengeruk hasil sumber daya alam, minyak bumi dari negeri penguasa-penguasa yang bersekutu dengan “mereka”. Selanjutnya kekayaan yang didapat digunakan untuk membiayai peperangan dengan kelompok pertama.

Sehingga secara tidak langsung kita sesama muslim saling membunuh. Naudzubillah Min Zalik.

Inilah kenyataan pahit yang ada.

Nyatalah peringatan Allah dalam firmanNya, yang artinya

Sesungguhnya kamu dapati orang-orang yang paling keras permusuhannya terhadap orang-orang yang beriman ialah orang-orang Yahudi dan orang-orang musyrik” (Al Maaidah: 82).

Untuk saudara-saudara muslim yang bersekutu dengan orang-orang Yahudi dan orang-orang Musyrik, ingatlah firman Allah yang artinya,

Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu ambil menjadi teman kepercayaanmu orang-orang yang, di luar kalanganmu (karena) mereka tidak henti-hentinya (menimbulkan) kemudharatan bagimu. Mereka menyukai apa yang menyusahkan kamu. Telah nyata kebencian dari mulut mereka, dan apa yang disembunyikan oleh hati mereka adalah lebih besar lagi. Sungguh telah Kami terangkan kepadamu ayat-ayat (Kami), jika kamu memahaminya” , (Ali Imran, 118)

Beginilah kamu, kamu menyukai mereka, padahal mereka tidak menyukai kamu, dan kamu beriman kepada kitab-kitab semuanya. Apabila mereka menjumpai kamu, mereka berkata “Kami beriman”, dan apabila mereka menyendiri, mereka menggigit ujung jari antaran marah bercampur benci terhadap kamu. Katakanlah (kepada mereka): “Matilah kamu karena kemarahanmu itu”. Sesungguhnya Allah mengetahui segala isi hati. (Ali Imran, 119)

Jadi dengan situasi seperti ini, kita bisa paham mengapa permasalahan Palestina, Afghanistan, Irak, Somalia dll berlarut-larut.

Wallahu a'lam

Tidak ada komentar:

Posting Komentar